Saturday, November 29, 2008

Hati - hati Kartun Naruto

Naruto X Beredar Luas
Sriwijaya Post - 4/11/2008

PALEMBANG, SRIPO — Film kartun porno mulai beredar di Palembang. Kepingan compact disc (CD) animasi ini juga menampilkan adegan mesum pasangan lain jenis. Salah satunya, film yang kini sangat digandrungi anak-anak, Naruto.
Ini film produksi Jepang versi mesum. Sampul CD film berjudul Naruto X, menampilkan sosok Naruto dan teman perempuannya yang setengah bugil. Saat diputar, tidak ada gambar hanya suara desahan mirip suara perempuan dan lelaki.
Film kartun lainnya, Shadow Anime. Jalan ceritanya seperti kartun kebanyakan tetapi tanpa sensor. Dalam film berdurasi 17 menit ini, ada sekitar enam adegan mesum. Mereka berbicara bahasa Jepang.
Koleksi film kartun serupa yang ditawarkan cukup banyak, antara lain,
Cause Me, Poki-Poki, Riverside, Play Me, To Hot, Bring Me, dan Weking Up. Di bungkus kepingan CD tertulis kalimat You Must See.
Blue film animasi ini beredar sebulan terakhir dan sudah jadi bahan perbincangan warga. Pembelinya cukup banyak juga dari kalangan pelajar. CD diperoleh di Pasar Cinde, banyak dijumpai lapak-lapak pedagang yang menjualnya di pinggir jalan.
Pelanggannya pria dewasa dan pelajar. Kebanyakan jalan kaki, ada juga yang mengendarai motor dan mobil. Roni Julied (18), seorang siswa SMA, tertarik karena harganya terjangkau. Film yang tersedia, katanya, juga lengkap.
“Banyak pilihan film dari dalam negeri, Jepang, Cina, India, Eropa, sampai kartun animasi lengkap,” ujar Roni yang berencana nonton blue film bersama temannya.
Film ini kartun ini dibandrol seharga Rp 25 ribu, kalau ditawar dapat turun jadi Rp 10 ribu. Di bawah itu mereka tidak mau. Yanto, seorang pedagang, biasa menjual 10 sampai 25 keping sehari. Satu keping untung Rp 7.500. Bisnis ini memang menggiurkan karena peminatnya lumayan banyak.
CD lagu harganya Rp 5.000, film biru produksi Eropa, Amerika, dan Asia Rp 10 ribu. Sedangan buatan lokal harganya lebih tinggi, Rp 20 ribu per keping. Para pedagang ini seminggu sekali disambangi distributor.
Dari Jakarta
Hairil, seorang penjual CD, mengatakan, paket dari Jakarta itu diperoleh dari seseorang yang telah menyuplai CD pada para pedagang sejak lama. Ia berjanji di tempat yang ditentukan untuk mengambil barang tersebut.
“Ada pula orang yang datang langsung ke sini menawarkan barang tersebut, mereka datang dengan membawa mobil box,” katanya.
Distributor itu, katanya, datang seminggu sekali pakai mobil box. Ia menyuplai CD untuk seluruh pedagang di Cinde dari Jakarta, modalnya Rp 1.800 per keping. Informasi yang dihimpun Sripo, distrubutor juga mendapatkan CD dari Lampung.
Pedagang mulai menjajakan kepingan CD mulai pukul 07.30. Pasar ramai sekitar pukul 10.00, banyak yang beli CD lagu dan film. Jelang siang, pasar mulai sepi, kepingan CD porno mulai ditawarkan pada warga yang melintas pelan.
Tidak terbuka, pakai bahasa isyarat yang sudah jadi kode umum. “Sini kak, ado yang lokal. Jingokla dulu,” kata Yanto ketika melintas di depan lapaknya kemarin sore. Pedagang lain juga seperti itu.
Kepingan CD porno itu dipisah dalam kantong kresek atau kardus. ada yang meletakkannya di bawah lapak tempat berdagang, tapi ada juga yang menyimpannya di tempat lain meski tidak jauh. Ini trik selamat dari razia.
CD itu dikeluarkan jika ada yang tertarik mendekat. Mereka bertransaksi sangat transparan terbuka di atas pukul 15.00. Mereka sudah sangat terbuka layaknya berdagang dagangan biasa, bahkan orang yang lewat pun terkadang ditawarkan langsung menunjukkan CD.
Untuk memperlancar penjualan CD itu, Hairil mengaku menyetorkan uang Rp 50 ribu per hari kepada oknum polisi. Ini salah satu cara agar selamat dari razia.
“Kalau sudah menonton dan ingin mendapatkan film baru, CD ini bisa ditukar tambah uang Rp 3.000,” katanya.

sumber : sriwijaya post


No comments:

Post a Comment